Hujan
dipagi itu mengingatkan kembali setelah tubuh melaksanakan kewajiban terhadap
sang pencipta, sebelumya malam terasa gerah, suara dari manusia sebagai makhluk
sosial saling berinteraksi begitu jelas terdengar di pemukiman padat penduduk
dengan latar belakang agama, pendidikan, pekerjaan yang berbeda setiap
individunya. Keraguan muncul dalam suasana malam itu seperti berdialog tanpa
arah, berbicara hanya sekedar untuk memberi pernyataan tentang kehidupan
seorang manusia yang hidup berdampingan dengan tetangga, hal ini menjadikan
orang-orang yang berada dalam setiap rumah sedikit banyaknya pasti mendengar,
karena jarak antar rumah memang cukup dekat.
Alangkah
beruntungnya orang yang beruntung itu, disetiap perkataan, perbuatan yang dikerjakannya
berawal dari niat yang baik maka hidupnya memberi manfaat kepada manusia
lainnya tanpa adanya kepentingan yang memang darimana awal turunnya sifat
saling memaafkan setelah apa yang dialami selama seharian dalam waktu 24 jam
dengan orang yang baru dijumpai atau sudah dikenal sebelumnya. Untaian lemah
lembut dari mulut sampai ke perut kadang
kekasaran dari gigi yang diperlukan untuk mengingat ada hak orang lain dari
rezeki yang diperoleh dalam jumlah kecil atau besar. Keegoisan dalam diri bernama
manusia itu muncul dari bisikan yang hatinya masih menyimpan keikhlasan yang
tertunda akan niat baik yang tulus, tidak ada kata berketepatan ini hari jumat
ditanggal 18 September 2020. Jam menunjukkan pukul 10.55 WIB langkah awal
menentukan sampai dimana keikhlasan dan kesabaran itu berbuah baik untuk menjalani kehidupan.
Bersyukurlah dalam rasa syukur karena setiap kita tidak mengetahui siapa, apa, mengapa,
kapan, dimana, bagaimana, keikhlasan, kesabaran itu menggerogoti hati dalam
mencapai rasa syukur.
Hanya
dengan memandang tanpa adanya niat sering kejengkelan muncul begitu saja kadang
kepura-puraan tidak bukan hal itu yang dimaksudkan, karena semua begitu nyata
satu dan yang lainnya, ada maksud yang tidak tersampaikan bukan juga, banyak
penilaian atau pertanyaan yang belum terjawab. Hari ini juga akan berlalu
seperti hari hari sebelum dan selanjutnya. Apakah hari ini merupakan kenangan
dan menjadi impian dimasa depan, maka hujan telah melukiskan warnanya untuk
pelangi yang menjadi tatapan indah bagi setiap manusia, hanya tersenyum seperti
lengkungan pelangi.
Berjalan
perlahan kalau begitu apa yang aku inginkan, apa yang aku butuhkan, apa yang
aku harapkan hanyalah ketenangan lahir dan batin tanpa perlu mengusik kehidupan
orang lain. Hidup akan terus berjalan maka nikmatilah sesuai dengan keinginan,
kebutuhan, dan harapan. Berjalanlah sesuai dengan karakter dirimu, perbaikilah
apa yang salah, munculkanlah kesadaran hakiki dalam hati kecilmu, katakanlah
jika itu benar dan jangan sembunyikan jika itu salah. Terkadang kebaikan
menjadi salah arti bagi sebagian orang, apabila penyampaian maksud dan tujuan
itu tidak keliru maka kebahagiaan bersama dapat terpenuhi.
Keindahan
dunia penuh khayalan
Menjemput
jiwa jiwa yang dibayangi
Alam
menghadirkan kenangan
Kemana arah sejalan dengan ridhoNya.
Biarkan semua berjalan
dengan adanya
Waktu akan berkata
dengan sendiri
Kapan ? sekarang,
besok, kemarin, hanya saja
Buka
hati dan nikmati rasa syukurmu.
Hendaknya
setiap hati yang dijumpai saling mengerti
Darimana
keinginan perwujudan disampaikan
Ataukah hanya celaan berujung mimpi
Seperti sebuah pengharapan dalam penantian.
Apakah mimpi ini dapat terwujud,
pertanyaan ini selalu hadir dalam benak ku, jika diperkirakan memang itu dapat
dikatakan pertemuan baiklah sebut saja pertemuan tanpa mengenal satu sama
lainnya, dan merupakan hal biasa bagi setiap manusia. Para pemilik diam aku
tidak memahami arti dari diamnya seseorang, bagi ku tampak begitu dekat dengan
kesepian dan membentuk rasa ingin mengetahui terhadap setiap apa yang
dilakukannya. Ketika dia mulai mengutarakan apa yang ada dipikirannya, aku
mengikuti dan menjadi pendengar yang baik baginya, tekadang aku hanya menjawab
dengan jawaban “ooo begitu” dan disaat itu pula muncul ketidakpedulian terhadap
apa yang telah terucap dari mulutnya, karena sejauh ini aku tidak mengetahui
apa yang tersimpan didalam hatinya.
Ketika menurut ku biasa saja belum
tentu bagi seseorang itu hal yang biasa, karena kebiasaan menurut ku akan
berbeda dengan apa yang biasa menurut kebiasaannya. Perlahan aku mulai
meyakinkan diri dengan keadaan seperti ini setiap harinya, bertemu dengan diam
yang sepi.
Kalau begitu mari sejenak menghirup
udara segar sembari menyerahkan diri dengan kepasrahan bukan berarti tidak
melakukan usaha, berbagai macam hal ucapan mulai terangkai dalam suatu tulisan,
terkadang aku tertawa dalam diam atau hanya sekedar ingin mengendurkan otot
wajah yang terasa kaku untuk mengartikan kejenakaan setiap ucapan, boleh saja
aku menertawakan diriku sendiri, orang lain menertawakanku atau aku menertawakan
orang lain karena setiap orang dapat menilai dan memberikan ucapan kepada
dirinya sendiri, itu hal yang lucu, ternyata dia gak bisa diajak bercanda,
orangnya seriusan, segala macam dapat terjadi tertawa dalam diam. Bersikap
wajar sebagaimana mestinya tidak ada yang perlu ditutupi, berusaha dengan
seelegan mungkin apa adanya, ya beginilah mau diapakan lagi akan tiba waktunya
sampai dimana batas diam itu, karena setetes embun yang jatuh ke tanah, akan
mempunyai arti bagi heningya dingin udara pagi.
Mencoba menghargai orang belajar
sabar merupakan tindakan yang menarik, karena ini terjadi dikehidupan sehari
hari. Terkadang rasa sedih, kecewa, marah, datang begitu saja dan pergi juga
dengan sendirinya seiring berjalannya waku. Hidup seseorang terkadang begitu
indah bagi pemiliknya sampai orang lain menginginkan hidup yang indah seperti
orang tersebut, tetapi kebahagiaan hidup seseorang itu hanya dia yang
mengetahuinya dan bagaimana cara menikmati hidup yang bahagia tesebut merupakan
hadiah dari sang pemilik hidayah, bukan berarti hanya mementingkan kesenangan
sendiri tanpa menghargai kebahagiaan orag lain, karena kebenaran dan keadilan
memang tidak akan pernah sejalan sampai kiamat di muka bumi ini.
Katakanlah apa yang hendak dikatakan
apa yang dirasakan didalam hati sejalan dengan pikiran lalu terucap dengan
ikhlas sesuai dengan keinginan yang tersimpan dihati. Misteri kehidupan hanya
individu manusia masing masing yang mengalami yakinkan dapat dijalani penuh
kesabaran, berusaha menjadi individu lebih baik tanpa adanya kejahatan yang
tersimpan. Beginilah kenyataan hidup yang jika itu dikatakan manusia memiliki
akal akan merubah hari hari yang dijalaninya untuk memiliki arti bagi sesama
manusia.
Hari ini kembali memberikan kenangan
dihari sebelumnya, setelah datang semua biasa saja sebagaimana waktu terus
berjalan seiring perkembangan zaman. Dimana tempat dimuka bumi ini yang
memberikan kedamaian jawabannya hanya hati masing masing individu yang bisa menjawabnya.
Suara angin, air menyatu memberikan kesejukan yang hangat ditemani lembuntya
sinar mentari seakan menyelimuti jiwa-jiwa yang membutuhkan kedamaian. Kemana
lagi komitmen jiwa ini dipertaruhkan demi sebuah pengharapan sebagai hamba
dihadapan MU, setiap orang merasakan hal yang sama ketidakpastian akan sebuah
pengharapan. Teruslah berusaha demi kebaikan dihari selanjutnya. Jika ini
mengenai hal yang telah dilalui, pada saat ini, atau hari yang akan datang
masih banyak hal yang ingin diketahui, dimengerti, dipahami, apakah ini jawaban
dari semua kompleksitas pertanyaan yang muncul dipikiran manusia. Tulisan ini
sebagai ungkapan dari hati yang ingin merasakan kedamaian penciptaaan akan
sebuah peghidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar