Rabu, 23 September 2020

Kekosongan Hati


Hujan dipagi itu mengingatkan kembali setelah tubuh melaksanakan kewajiban terhadap sang pencipta, sebelumya malam terasa gerah, suara dari manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi begitu jelas terdengar di pemukiman padat penduduk dengan latar belakang agama, pendidikan, pekerjaan yang berbeda setiap individunya. Keraguan muncul dalam suasana malam itu seperti berdialog tanpa arah, berbicara hanya sekedar untuk memberi pernyataan tentang kehidupan seorang manusia yang hidup berdampingan dengan tetangga, hal ini menjadikan orang-orang yang berada dalam setiap rumah sedikit banyaknya pasti mendengar, karena jarak antar rumah memang cukup dekat.

Alangkah beruntungnya orang yang beruntung itu, disetiap perkataan, perbuatan yang dikerjakannya berawal dari niat yang baik maka hidupnya memberi manfaat kepada manusia lainnya tanpa adanya kepentingan yang memang darimana awal turunnya sifat saling memaafkan setelah apa yang dialami selama seharian dalam waktu 24 jam dengan orang yang baru dijumpai atau sudah dikenal sebelumnya. Untaian lemah lembut dari mulut sampai ke perut  kadang kekasaran dari gigi yang diperlukan untuk mengingat ada hak orang lain dari rezeki yang diperoleh dalam jumlah kecil atau besar. Keegoisan dalam diri bernama manusia itu muncul dari bisikan yang hatinya masih menyimpan keikhlasan yang tertunda akan niat baik yang tulus, tidak ada kata berketepatan ini hari jumat ditanggal 18 September 2020. Jam menunjukkan pukul 10.55 WIB langkah awal menentukan sampai dimana keikhlasan dan kesabaran itu  berbuah baik untuk menjalani kehidupan. Bersyukurlah dalam rasa syukur karena setiap kita tidak mengetahui siapa, apa, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, keikhlasan, kesabaran itu menggerogoti hati dalam mencapai rasa syukur.

Hanya dengan memandang tanpa adanya niat sering kejengkelan muncul begitu saja kadang kepura-puraan tidak bukan hal itu yang dimaksudkan, karena semua begitu nyata satu dan yang lainnya, ada maksud yang tidak tersampaikan bukan juga, banyak penilaian atau pertanyaan yang belum terjawab. Hari ini juga akan berlalu seperti hari hari sebelum dan selanjutnya. Apakah hari ini merupakan kenangan dan menjadi impian dimasa depan, maka hujan telah melukiskan warnanya untuk pelangi yang menjadi tatapan indah bagi setiap manusia, hanya tersenyum seperti lengkungan pelangi.

Berjalan perlahan kalau begitu apa yang aku inginkan, apa yang aku butuhkan, apa yang aku harapkan hanyalah ketenangan lahir dan batin tanpa perlu mengusik kehidupan orang lain. Hidup akan terus berjalan maka nikmatilah sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan. Berjalanlah sesuai dengan karakter dirimu, perbaikilah apa yang salah, munculkanlah kesadaran hakiki dalam hati kecilmu, katakanlah jika itu benar dan jangan sembunyikan jika itu salah. Terkadang kebaikan menjadi salah arti bagi sebagian orang, apabila penyampaian maksud dan tujuan itu tidak keliru maka kebahagiaan bersama dapat terpenuhi.

                                    Keindahan dunia penuh khayalan
                                                Menjemput jiwa jiwa yang dibayangi
                                                Alam menghadirkan kenangan
                                                Kemana arah sejalan dengan ridhoNya.


Biarkan semua berjalan dengan adanya
Waktu akan berkata dengan sendiri
Kapan ? sekarang, besok, kemarin, hanya saja
Buka hati dan nikmati rasa syukurmu.


            Hendaknya setiap hati yang dijumpai saling mengerti

            Darimana keinginan perwujudan disampaikan

            Ataukah hanya celaan berujung mimpi

            Seperti sebuah pengharapan dalam penantian.

            Apakah mimpi ini dapat terwujud, pertanyaan ini selalu hadir dalam benak ku, jika diperkirakan memang itu dapat dikatakan pertemuan baiklah sebut saja pertemuan tanpa mengenal satu sama lainnya, dan merupakan hal biasa bagi setiap manusia. Para pemilik diam aku tidak memahami arti dari diamnya seseorang, bagi ku tampak begitu dekat dengan kesepian dan membentuk rasa ingin mengetahui terhadap setiap apa yang dilakukannya. Ketika dia mulai mengutarakan apa yang ada dipikirannya, aku mengikuti dan menjadi pendengar yang baik baginya, tekadang aku hanya menjawab dengan jawaban “ooo begitu” dan disaat itu pula muncul ketidakpedulian terhadap apa yang telah terucap dari mulutnya, karena sejauh ini aku tidak mengetahui apa yang tersimpan didalam hatinya.

            Ketika menurut ku biasa saja belum tentu bagi seseorang itu hal yang biasa, karena kebiasaan menurut ku akan berbeda dengan apa yang biasa menurut kebiasaannya. Perlahan aku mulai meyakinkan diri dengan keadaan seperti ini setiap harinya, bertemu dengan diam yang sepi.

            Kalau begitu mari sejenak menghirup udara segar sembari menyerahkan diri dengan kepasrahan bukan berarti tidak melakukan usaha, berbagai macam hal ucapan mulai terangkai dalam suatu tulisan, terkadang aku tertawa dalam diam atau hanya sekedar ingin mengendurkan otot wajah yang terasa kaku untuk mengartikan kejenakaan setiap ucapan, boleh saja aku menertawakan diriku sendiri, orang lain menertawakanku atau aku menertawakan orang lain karena setiap orang dapat menilai dan memberikan ucapan kepada dirinya sendiri, itu hal yang lucu, ternyata dia gak bisa diajak bercanda, orangnya seriusan, segala macam dapat terjadi tertawa dalam diam. Bersikap wajar sebagaimana mestinya tidak ada yang perlu ditutupi, berusaha dengan seelegan mungkin apa adanya, ya beginilah mau diapakan lagi akan tiba waktunya sampai dimana batas diam itu, karena setetes embun yang jatuh ke tanah, akan mempunyai arti bagi heningya dingin udara pagi.

            Mencoba menghargai orang belajar sabar merupakan tindakan yang menarik, karena ini terjadi dikehidupan sehari hari. Terkadang rasa sedih, kecewa, marah, datang begitu saja dan pergi juga dengan sendirinya seiring berjalannya waku. Hidup seseorang terkadang begitu indah bagi pemiliknya sampai orang lain menginginkan hidup yang indah seperti orang tersebut, tetapi kebahagiaan hidup seseorang itu hanya dia yang mengetahuinya dan bagaimana cara menikmati hidup yang bahagia tesebut merupakan hadiah dari sang pemilik hidayah, bukan berarti hanya mementingkan kesenangan sendiri tanpa menghargai kebahagiaan orag lain, karena kebenaran dan keadilan memang tidak akan pernah sejalan sampai kiamat di muka bumi ini.

            Katakanlah apa yang hendak dikatakan apa yang dirasakan didalam hati sejalan dengan pikiran lalu terucap dengan ikhlas sesuai dengan keinginan yang tersimpan dihati. Misteri kehidupan hanya individu manusia masing masing yang mengalami yakinkan dapat dijalani penuh kesabaran, berusaha menjadi individu lebih baik tanpa adanya kejahatan yang tersimpan. Beginilah kenyataan hidup yang jika itu dikatakan manusia memiliki akal akan merubah hari hari yang dijalaninya untuk memiliki arti bagi sesama manusia.

            Hari ini kembali memberikan kenangan dihari sebelumnya, setelah datang semua biasa saja sebagaimana waktu terus berjalan seiring perkembangan zaman. Dimana tempat dimuka bumi ini yang memberikan kedamaian jawabannya hanya hati masing masing individu yang bisa menjawabnya. Suara angin, air menyatu memberikan kesejukan yang hangat ditemani lembuntya sinar mentari seakan menyelimuti jiwa-jiwa yang membutuhkan kedamaian. Kemana lagi komitmen jiwa ini dipertaruhkan demi sebuah pengharapan sebagai hamba dihadapan MU, setiap orang merasakan hal yang sama ketidakpastian akan sebuah pengharapan. Teruslah berusaha demi kebaikan dihari selanjutnya. Jika ini mengenai hal yang telah dilalui, pada saat ini, atau hari yang akan datang masih banyak hal yang ingin diketahui, dimengerti, dipahami, apakah ini jawaban dari semua kompleksitas pertanyaan yang muncul dipikiran manusia. Tulisan ini sebagai ungkapan dari hati yang ingin merasakan kedamaian penciptaaan akan sebuah peghidupan.

Tidak ada komentar: