Rabu, 18 November 2009

Semangat Pagi


Terlempar sepercik kapas pada senar gitar tanpa suara, belajar mempersiapkan diri menuju kehidupan. Tampak hilir mudik sekumpulan orang dengan dialog tanpa kepastian. Berjalan kesana, berjalan kemari mengisi sejengkal perut yg nantinya diabortuskan melalui dubur. Buat apa ini semua, akankah semua ini berlanjut.... Terus menetes keringat, dan abu tembakau, apa ini bahasa, berjumpa beberapa manusia, matahari masih bersinar. Apa itu sebuah kepastian, hari ini menulis, membaca, mencoba berkarya. Beristirahat setelah pengeluaran untuk diktat pendidikan, lahapan habis, hanya mengharapkan nilai, hubungan antar manusia, setiap hari... 

Pembelajaran berjalan dengan mesin-mesin pembaharuan pembangunan, sangat berisik. Angin buatan berhembus menambah sejuk yang nantinya kembali panas disaat semuanya terhenti. Menanti kembali semangat pagi dengan mentari pagi, masuk kembali ini bukan akhir semuanya, hanya setiap manusia berhubungan dengan alam. Perintah, tertindas, dengan tujuan apakah itu pengaruh. Jangan sampai kembali. tapi satu manusia sama haknya dengan yg lain. Hiasan hari sebelum dan sesudahnya, pakaian diselimuti mentari, jiwaku tetap bersama karena adanya semangat pagi... Negatif, mengapa harus dipikirkan, berpikir panjang kedepan dengan guna dimasa sekarang, besok, dan seterusnya.... Merugikan orang banyak dan menyalahgunakan kewenangan, pelajaran yg duduk diperkuliahan kehidupan, jadilah usaha mengenal yg lain...

Tidak ada komentar: