Jumat, 13 November 2009

Dari Ilmu

        
           Satu tanah dimana, aku, dia, kita, melalui waktu, aku mencoba mengenalmu kembali dalam keadaan sesaat dengan memberikan jawaban dari untaian kata yg ditujukan dalam sebuah kalimat tanya. Dari barat aku ingin kembali apakah satu harapan yg ada dalam pikiran perlu terlewati, tidak... Aku menjalani hari-hariku, sementara disana masih banyak yg harus kuketahui. Aku ingin mencari kemana arah angin, bumi berputar pada porosnya, matahari dari timur ke barat, media elektronik harus digenggam, komunikasi harus ada, dimanapun, ini hanya sebuah dari hati yg berproses dengan pikiran. Pedoman bukan menjadi jalan, media elektronik ??? melebihi informasi ??? atau jalan hidup.

               Pandangan hidup apalah namanya, mencoba mengetahui...
        Inilah yg ada, sebuah tatapan terhadap tulisan, aku mengetahui sebuah keadaan memproses pemikiran, kehidupan saling mengisi, hubungan antara masing-masing individu. Dari beberapa jalan harus yg ditempuh dengan keyakinan manusia, Tuhan, malaikat, iblis atau apalah namanya jangan sampai manusia salah menerjemahkan.
Dari ilmu..... Tidak ada yg bisa hanya jemari yg mengartikan, dan beberapa yg tertulis, alam semesta menjadi saksi. Ruangan kosong, tulisan dan beberapa hewan, seperti Subcommandante Marcos yg memperjuangkan masyarakat adat zapatista. Dari ilmu, fakultas kehidupan menyimpan pengetahuan berselang dari beberapa waktu. Nada indah jemari berbentuk tulisan, terdengar hangat dimusim dingin, atau terdengar keras disaat emosi bersatupadu.

Tidak ada komentar: