Selasa, 05 November 2013

Sepotong Kecil Surga







           Hati-hati dengan hati memang seperti mulut hendak berucapkan kata-kata bagaimana seorang menanggapi tulisan ataupun ucapan yang diperbuat oleh seorang makhluk bernama manusia. Apakah ini yang dikatakan dengan hidup semua dipandang dari berbagai sudut pandang atau kacamata seorang ahli,jika seseorang diam beberapa orang disekelilingnya memiliki pandangan yang berbeda, ada yang mengatakan marah, ada yang mengatakan gak asyik, ada yang mengatakan tidak tahu. Demikian juga sebaliknya jika seseorang begitu semangatnya dalam berbincang beberapa orang disekelilingnya memiliki pandangan yang berbeda, ada yang mengatakan sok asyik, ada yang mengatakan pembual, dan ada juga yang tidak ngacuhin. Beginilah kenyataan hidup yang jika itu dikatakan manusia memiliki akal akan merubah hari hari yang dijalaninya untuk memiliki arti bagi sesama manusia.

         Hari ini kembali memberikan kenangan dihari sebelumnya, setelah datangnya semua biasa saja sebagaimana waktu terus berjalan seiring perkembangan zaman. Dimana tempat di muka bumi ini yang memberikan kedamaian jawabannya hanya hati masing masing individu yang bisa menjawabnya. Suara angin, air menyatu memberikan kesejukan yang hangat bagi penikmatnya, ditemani lembutnya sinar mentari seakan menyelimuti jiwa - jiwa yang membutuhkan kedamaian. Kemana lagi komitmen jiwa ini dipertaruhkan demi sebuah pengharapan sebagai hamba dihadapan MU, setiap orang merasakan hal yang sama ketidakpastian akan sebuah pengharapan, teruslah berusaha demi kebaikan di hari yang berikutnya.

        Jika ini mengenai hal yang telah dilalui, pada saat ini, atau hari yang akan datang masih banyak hal yang ingin diketahui, dimengerti, dipahami, apakah ini jawaban dari semua kompleksitas pertanyaaan yang muncul di pikiran manusia. Tulisan ini sebagai ungakapan dari rasa hati yang ingin merasakan kedamaian penciptaan akan sebuah penghidupan...

Tidak ada komentar: