Kamis, 01 Mei 2014

Buruh Orang Tua

     
        Kamar, nonton, teras, dapur hanya ruangan ini yang terus dilewati beberapa pikiran kadang muncul untuk melanjutkan hidup ini bagaimana kedepannya. Terkadang hidup ini terasa indah jika selalu disyukuri, beberapa impian yang harus dijalani dan harus diwujudkan membuat terasa asing dengan orang-orang yang disekitar. Jujur saja sudah biarlah masih ada hari esok yang akan dihadapi, jangan melupakan hari-hari sebelumnya, terimakasihlah, syukurilah akan hidup ini, rezeki sudah ada yang mengatur.
Berjumpa dengan banyak orang saling berbagi, bercerita tentang hidupnya masing-masing, bukan membandingkan hidup ini dengan hidup orang lain masing-masing manusia telah mempunyai jalan hidupnya sendiri. Seperti nyanyi ini "Biarlah disini sendiri merajut hari-hari bukankah esok atau lusa matipun aku sendiri". Rasa ini menjaga hati dari perbuatan yang memang dilarang sejauh mana hari akan terlewati, karena esok masih menjadi misteri. Pengharapan akan mimpi sudah menjadi naluri setiap insani. Lucu, sedih, kecewa, marah, senang merupakan hal yang sudah biasa dan ada pada setiap diri individu manusia.

       Masih mengingat akan hari-hari yang sebelumnya dan terus berjuang untuk merasakan kebahagiaan sesuai dengan impian, keinginan dan kebutuhan memang hal yang tidak bisa dibandingkan untuk dapat mencapainya hanya diri sendiri yang dapat menjawabnya. Hari ini mengingatkan betapa banyaknya manusia dengan segala impiannya dan ingin segera mewujudkannya untuk mendapatkan kebahagiaan dengan berbagai macam hal yang harus ditempuh, keraguan, dibawah tekanan  semua itu hanya tantangan semata yang menimbulkan  semangat dalam mencapai kebahagiaan. Memperjuangkan apa yang menjadi kebahagiaan seorang manusia dengan hak nya maka setiap manusia telah mempersiapkan hidupnya masing-masing untuk tujuan di hari yang akan datang. Hal ini berlaku untuk menjamin keadaan seseorang di masa depannya setelah pensiun dari pekerjaan, dan terjadi baik individunya masih lajang (single) dan sudah berumah tangga (menikah) atau bahkan telah memiliki anak. Bagi individu yang masih lajang persiapan dana pensiun merupakan hal yang masih belum terpikirkan bagi sebagian individu lajang, bila individu lajang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sudah memiliki rasa bersyukur dan ini merupakan langkah awal bagi individu lajang untuk bertanggung jawab akan istrinya kelak dikehidupannya, jika langkah pensiun muda merupakan langkah yang tepat bagi individu lajang untuk pensiun muda dan tentu saja berkaitan dengan masalah keuangannya kelak tercukupi jika individu lajang memilih pensiun dini. Jika individu lajang tersebut pensiun muda tentu telah memiliki perencanaan yang cukup matang, kenapa memilih pensiun muda. Apakah setelah pensiun muda individu lajang telah memiliki usaha yang menjamin kehidupannya sehingga individu lajang tersebut memilih mejadi pengusaha daripada karyawan di suatu perusahaan. 

        Bagi individu yang telah menikah maka persiapan dana pensiun jauh lebih baik perencanaannya karena  telah dimulai sejak individu tersebut memilih untuk menikah baik individu itu seorang pengusaha atau seorang karyawan pasti individu yang telah menikah dan bahkan telah memiliki anak jauh telah memikirkan langkah nya jika kelak individu seperti ini pensiun, tidak hanya dana pensiun yang individu seperti ini pikirkan tetapi seperti biaya hidup sehari-hari, dana pendidikan anak, dana kesehatan atau bagi yang memiliki dana lebih mempunyai dana khusus buat rekreasi liburan keluarga untuk menyegarkan rohani dan batin yang cukup lelah karena pekerjaan. Langkah-langkah yang ditempuh setiap individu untuk pensiun kelak  tentu saja berbeda-beda sebagai contoh misalnya dengan menabung atau menghemat biaya kehidupan sehari-hari dengan makan seadanya tetapi gizi yang tercukupi karena tidak mesti makanan mahal yang gizinya baik. Demikianlah contoh perbandingan antara individu yang lajang (single) dan individu sudah berumah tangga (menikah) serta yang telah memiliki anak yang menjadi buruh orang tua, selamat hari buruh...