Senin, 27 Januari 2014

Next Experience

      
         Hujan hanya itu yang membuat tulisan ini terangkai, tidak banyak kata yang terucap, hampir dapat dikatakan sembarangan masuk rumah orang. Bersyukur yang tinggal dirumah tersebut menyambut dengan ramah, bagaikan sudah lama akrab. Jika memang itu dapat dikatakan pertemuan baiklah sebut saja pertemuan tanpa mengenal satu sama lainnya, seperti angin lalu saling bertanya, dan merupakan hal yang biasa bagi setiap manusia.

       Menikmati ikan saus padang dan secangkir kopi cukup meringankan perut yang mulai keroncongan diwaktu hujan, sepertinya air hujan yang turun cukup mengerti akan udara panas di kota ini. Seketika hanya rasa penasaran yang muncul atau apalah itu jika dapat dikatakan atau dapat terucap sewajarnya begitulah adanya.

    Kepura-puraan tidak bukan itu hal yang dimaksudkan, karena semua begitu nyata satu dan yang lainnya, ada maksud yang tidak tersampaikan bukan juga, ya banyak penilaian atau pertanyaan yang belum terjawab. Hari ini juga akan berlalu seperti halnya hari-hari sebelum dan selanjutnya.Terimakasih 26012014 sudah menjadi hari yang menyenangkan untuk dijalani, apakah hari ini merupakan kenangan dan menjadi impian di masa depan, maka hujan telah melukiskan warnanya untuk pelangi yang menjadi tatapan indah bagi setiap manusia, hanya tersenyum seperti lengkungan pelangi :)

    Waktu memang berjalan dengan cepat, gak terasa sudah enam hari hidup di kota ini. Mencari pengalaman baru, pengetahuan baru, teman baru, lingkungan baru, hal yang cukup indah dan menyenangkan meskipun budget semakin hari semakin menipis karena pemasukan sama dengan nol :).

       Mulai menata kembali hidup disini, dengan mencoba beberapa peluang semoga sesuai dengan yang diharapkan, hidup memang akan terus berjalan semua ada hikmahnya, rezeki sudah ada yang mengatur tinggal usaha dan doa yang dapat dilakukan. Apakah ini langkah yang tepat atau tidak, waktu kembali yang dapat mnjawabnya. Kadang bingung hendak menentukan arah dan tujuan kemana akan melangkah, tetapi hidup sendiri itu mengasyikkan dan membosankan.

       Dikatakan mengasyikkan hidup sendiri itu bebas mau kemana aja gak ada yang ngatur tapi harus tau aturan juga, gak bole seenaknya mentang hidup sendiri, semua tinggal enaknya aja. Dikatakan membosankan hidup sendiri itu lama - lama kepikiran juga orang gila hidup sendiri terus orang gila santai aja gak perduli, ini dia yang buat orang waras dan orang gila beda, kalo orang waras masih bisa ngerasain bosan lah paling nggak, misalnya bosan jadi orang waras :)

       Apapun itu mudah-mudahan kesadaran dan tahu diri itu yang penting, ingat orang tua di kampung, jangan buat yang macam-macam, hidup yang normal-normal saja, kalau dapat cari kerjaan biar bisa ngidupin diri sendiri.

Jumat, 10 Januari 2014

Jelajah Kuliner Unik Nusantara




         Gambar di atas mewakili makanan masyarakat daerah Sibolga, Tapanuli-tengah. Masyarakat disini memang identik dengan 'seafood' nya, mereka mengatakan tidak warga disini jika tidak mengenal yang namanya manyambam atau dalam bahasa Indonesianya ikan bakar. Masyarakat negri berbilang kaum dengan wisata sejuta pesona ini memang unik, hampir setiap hari baik itu dalam rumah tangga masyarakatnya atau di rumah makan di daerah ini wajib memakan yang namanya ikan bakar. Tidak cuma ikan bakar, masih banyak lagi jenis makanan yang khas dengan masyarakat disini sebut saja panggang geleng, panggang paccak, dan ini semua terbuat dari jenis ikan laut yang biasa dimakan masyarakat disini, hal ini dikarenakan karakter masyarakat disini yang bagaikan batu karang, kokoh walaupun  ombak datang menghantam.
 
       Mengenai makanan khas daerah lain seperti Padang identik dengan rendangnya, berhubung karena Sibolga, Tapanuli-tengah masyarakat padangnya banyak maka makanan khas dari Padang banyak dijumpai di rumah makan padang yang berada disini dan khusus bagi penulis sendiri berhubung dulunya alumni kuliah di Padang dalam hal penyajian makanan padang sangat unik karena pelayan bisa membawa berbagai jenis masakan padang di kedua tangannya, jadi makanan padang sudah hal yang biasa untuk dinikmati. Palembang siapa yang tidak mengenal daerah sungai musi ini identik dengan mpek-mpek dan pastinya tidak lengkap bumbu kuahnya jika tidak ada cuka, dan untuk menikmati makanan ini daerah sumatra cukup banyak dijumpai yang menjualnya.

        Daerah Balikpapan, Denpasar jujur saja makanan khas daerahnya penulis tidak mengetahui cukup detail tentang makanan khas dari daerah ini, Manado makanan khas katanya bubur manado atau yang biasa disebut  tinutuan, bubur dari nasi yang berwarna oranye kekuning-kunigan dan sangat khas dari warna dan penyajiannya. Didalam bubur ini juga terdapat berbagai macam sayuran seperti labu kuning atau ubi merah, daun kemangi, daun gedi, jagung, bayam serta kangkung ini info yang penulis dapat dan cukup antusias untuk mencicipi bubur ini.

        Indonesia dengan tiga puluh empat provinsi memiliki makanan kuliner yang unik khas daerahnya masing-masing. Dari ketiga puluh empat provinsi tersebut hanya lima kota yaitu Padang, Palembang, Balikpapan, Denpasar, dan Manado yang menjadi sasaran Daihatsu Blog Competition untuk mengenal makanan kuliner khas dari kelima daerah masing-masing tersebut, tulisan ini dimaksudkan untuk mengikuti lomba blog yang diadakan www.daihatsu.co.id dan mudah-mudahan penulis dapat kembali menulis hal-hal lainnya jika penulis terpilih sebagai pemenang dalam kontes lomba blog ini. Terimakasih.

Jumat, 03 Januari 2014

Indonesia Travel









          Kabupaten Tapanuli-tengah merupakan salah satu daerah di pantai barat provinsi Sumatra-Utara, mempunyai wilayah yang cukup luas dan objek wisata yang menarik terlihat dengan selogan kabupaten Tapanuli-tengah 'Negri Wisata Sejuta Pesona'.Akses menuju kabupaten ini cukup mudah jika melalui udara dari Kota Medan akan tiba di bandara Pinang Sori, jika menggunakan jalur darat dari kota Medan maka waktu yang ditempuh kurang lebih 12 (dua belas) jam atau satu malaman dan jalan yang ditempuh juga cukup melelahkan, kembali kepada yang hendak menikmati perjalanan darat menuju Tapanuli-tengah ketika akan sampai maka dijumpai 'batu lubang' beginilah masyarakat disini menyebutnya mulai dari dahulu sampai sekarang. Dari sini jika berangkat malam dari kota Medan maka menjelang pagi hari akan sampai di kawasan 'batu lubang' dengan pemandangan kota Sibolga beserta indahnya laut.

      Penduduk masyarakat Tapanuli-tengah cukup ramah dan terbuka secara kekeluargaan bagi wisatawan yang datang. Tidak banyak menguras kantong bagi yang hendak berwisata ke Tapanuli-tengah. Angkutan umum juga banyak tersedia disini mulai dari angkot, betor (becak motor) dan ongkos yang diberikan juga tidak mahal. Mengenai penginapan disini terdapat cukup banyak hotel mulai dari yang dapat dikatakan mewah sampai yang biasa saja juga tersedia disini. Makanan kuliner khas masyarakat disini identik dengan makanan laut atau "seafood" masyarakat disini menyebutnya 'manyambam' atau membakar ikan dan ikan yang dibakar juga ada yang disebut panggang paccak dan panggang geleng, ini biasanya terdengar cukup aneh bagi wisatawan yang baru berkunjung ke kabupaten Tapanuli-tengah.

          Destinasi wisata yang ditawarkan di Kabupaten Tapanuli-tengah identik dengan laut, salah satu objek wisatanya yaitu Pulau Mursala. Menempuh perjalanan dari Pandan ibukota kabupaten Tapanuli-tengah menuju Pulau Mursala memakan waktu kurang lebih 45 (empat puluh lima) menit dengan menggunakan kapal. Pulau Mursala ini sangat khas karena hanya ada satu-satunya di Indonesia dengan air terjun yang langsung mengalir ke laut dan dijadikan spot diving bagi penggemar selam, sampai pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli-tengah membuat film yang berjudul "Mursala" untuk menggalakkan pariwisata di Kabupaten Tapanuli-tengah.Biasanya pihak hotel seperti Hotel Bumi Asih menyediakan kapal beserta alat diving bagi yang hendak diving dari pihak yang bernama Dolphin Speedboat yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli-tengah. Selain wisata laut terdapat juga wisata sejarah yang hendak berziarah ke makam Syekh Machdum, Makam Mahligai, dan Makam Papan Tinggi di Kecamatan Barus. Menempuh jalan darat kurang lebih 2 (dua) jam perjalanan maka akan tiba di Kecamatan Barus. Dari sekian makam hanya makam papan tinggilah yang paling jauh jika hendak menuju kesana harus mendaki anak tangga yang jumlahnya sekitar beratus karena makam papan tinggi ini berada di dataran yang lebih tinggi dibanding dengan makam yang lainnya.
 
        Daerah Kabuapaten Tapanuli-tengah memang wilayah yang sedang berkembang, dengan demikian dapat diketahui bahwa Indonesia memiliki wilayah pariwisata yang banyak. Jika hendak berlibur ke Kabupaten Tapanuli-tengah ada baiknya di bulan Februari atau jangan disaat musim penghujan agar dapat menikmati indahnya panorama laut disini. Adapun tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog www.indonesia.travel sebagai promosi pariwisata Indonesia di tahun 2014. Banyak kekurangan penulis dalam menginformasikan wilayah pariwisata Kabupaten Tapanuli-tengah. Mudah-mudahan kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dapat memaklumi isi dari tulisan blog ini, dan hendaknya kemenparekraf lebih giat lagi mengembangkan pariwisata Indonesia. Sekian dan Terima Kasih.